TENTANG ASMA AL-‘AFUW

Diriwayatkan dari Aisyah RA: “Aku bertanya, Ya Rasul, bagaimana pendapatmu ketika aku mengetahui bahwa suatu malam itu adalah malam lailatul qadar? Doa apa yang mesti kupanjatkan?”
Beliau berkata, “Ucapkanlah ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWUN KARIIMUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNII (“Ya Allah, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau cinta kepada pemaafan, maka maafkanlah aku.)”
(HR. Tirmidzi no. 3435)

========

Dalam terjemahan bahasa Indonesia, Asma Allah al-‘Afuww sering diterjemahkan sebagai “Yang Maha Pemaaf”. Lalu, apa bedanya dengan asma al-Ghafur / al-Ghaffar sering diterjemahkan sebagai sebagai Maha Pengampun?

Dimana letak perbedaannya, antara “Yang Maha Pemaaf” dengan “Yang Maha Pengampun” ini?

Kenapa di malam Lailatul Qadar kita disunnahkan untuk memperbanyak membaca doa seperti hadist diatas, dimana terdapat Asma al-‘Afuww disana?

Kata Al-‘afuww, terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf ‘ain, fa, dan wauw. Maknanya berkisar pada dua hal, yaitu meninggalkan sesuatu dan memintanya. Dari sini, lahir kata afwu, yang berarti meninggalkan hukuman terhadap yang bersalah atau memaafkan.
Perlindungan Allah dari keburukan, juga dinamai ‘Aafiat. Perlindungan mengandung makna ketertutupan. Dari sini, kata afwu juga diartikan menutupi, bahkan dari rangkaian ketiga huruf itu juga lahir makna terhapus atau habis tak berbekas, karena yang terhapus dan habis tidak berbekas pasti ditinggalkan.

Dalam beberapa kamus dinyatakan bahwa pada dasarnya kata “afwu”, berarti “menghapus dan membinasakan serta mencabut sesuatu sampai ke akar-akarnya”.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Maqsad Al-Asna fi Sharah Asma’ Allahu al-Husna, mengartikan asma al-‘Afuww sebagai Yang Maha Menghapuskan Dosa.
al-‘Afuww ini memiliki makna lebih dalam daripada maghfirah (asma al-Ghaffar dan al-Ghafur). Maghfirah merupakan ampunan atas suatu dosa namun dosa itu masih tercatat. Dosa tersebut ditutupi oleh Allah di dunia dan di akhirat nanti, juga ditutupi dari pandangan makhluk. Allah tidak menghukum seseorang atas dosa tersebut, tapi dosa itu masih tercatat.

Penjelasan ini tergambar dalam sebuah hadits sebagai berikut:

Seorang hamba datang pada hari kiamat, lalu Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman kepadanya: “Wahai hamba-Ku, mendekatlah!”
Maka hamba tadi mendekat.
Lalu Allah menurunkan tabir penutup atasnya, dan bertanya padanya: “Apakah kamu ingat dosa ini? Apakah kamu ingat dosa itu?” (Ini menunjukkan bahwa catatan dosa itu masih ada dalam kitab catatan).
Lalu hamba tadi menjawab, “Ya, masih ingat wahai Rabb.”
Hamba tadi mengira akan binasa. Lalu Allah berfirman padanya: “Aku telah tutupi dosa itu atasmu didunia, dan hari ini Aku beri ampunan atas dosa itu untukmu.”

========

Sedangkan Al-‘afuww merupakan penghapusan suatu dosa sehingga tidak terdapat lagi di kitab catatan. Seolah-olah, ia tidak pernah melakukan kesalahan. Karena dosa itu telah diampuni dan dihapuskan sehingga bekasnya tidak lagi terlihat.

Dalam kamus arab klasik Taj al-Arûs, asma Al-‘Afuww dimetaforakan sebagai “Angin gurun yang akan menghapuskan jejak-jejak kaki di atas pasir sama sekali, seperti tidak ada orang yang pernah berjalan diatasnya.”

Semoga Allah SWT menghapuskan dosa-dosa kita di  Ramadhan ini. Amiin.
Wallahu a’lam.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *