BAROMETER KEBENARAN BUKAN KARENA BANYAKNYA DUKUNGAN

Bismillaahirrohmaannirrohiim.

“””BAROMETER KEBENARAN BUKAN KARENA BANYAKNYA DUKUNGAN”””

Ikhwah fiillah anu balageur sholeh dan sholehah…

Setiap perbuatan yang dilakukan manusia mengandung konsekuensi DIPUJI atau DICELA. Tak ada satupun yang dipuji oleh semua manusia, meskipun itu tindakan yang sangat baik. Tak satupun pula tindakan yang dibenci oleh semua manusia di dunia, meskipun itu tindakan yang jelas-jelas jelek dan buruk.

Karena itu, mengharapkan ridho dan dukungan manusia hanyalah KHAYALAN semata.

Kebenaran tetap ada yang saja yang mencela, karena kebenaran selalu memiliki musuh, dan pada ketaatan ada pula penghalangnya. Bahkan, boleh jadi musuh kebenaran itu lebih banyak dari musuh kesesatan. Karena manusia memiliki sifat kecenderungan  kepada keburukan. Sebagaimana firman-Nya : “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah“. (QS. Al-An’am : 116).

Ayat ini, sekaligus menjadi rambu-rambu bagi kita, agar tidak menjadikan suara kebanyakan sebagai barometer kebenaran. Ketahuilah, kebenaran hakiki adalah apa yang dikatakan benar oleh Allah dan Rasul-Nya, meski sedikit pendukungnya. Allah Ta’ala berfirman : “Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu“. (QS. Al-Baqoroh : 147).

Ikhwah fiillah…
Dua ayat di atas, tergambar oleh kita, bahwa KEBENARAN TAK SELALU BERADA DIPIHAK KEBANYAKAN MANUSIA.

Karena itulah, bagi orang yang menjadikan Allah sebagai tujuan kita ketika beramal kebaikan, maka PUJIAN atau CELAAN tak mempengaruhi kebaikan yang ia lakukan. Tak LOYO karena dicela, dan tak pula terbuai karena sanjungan orang.

Ikhwah fiillah…
Hayu aaah… tetap istiqomah…!!!

Semoga bermanfaat.
Salam silaturrahim.
Cikile, 25 Rabi’ul Akhir 1439 H.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *