HARI besar agama Islam adalah hari yang ditunggu-tunggu umat Islam di dunia. Khususnya bagi umat muslim di Indonesia, ada beberapa hari besar agama Islam yang kedatangannya selalu disambut dan dirayakan.
Beberapa hari besar agama Islam dirayakan dengan melakukan ibadah. Namun ada juga yang dirayakan dengan cara hanya memperingatinya saja.
Mengutip Di Balik 7 Hari Besar Agama Islam oleh KH. Muhammad Sholikhin dari Kumparan, berikut beberapa hari besar agama Islam beserta maknanya:
Tahun Baru Hijriyah
Hari besar agama Islam pertama yang akan dibahas adalah Tahun Baru Hijriyah. Awal tahun Hijriyah ditandai dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah ﷺ. Tahun Hijriyah atau tahun baru Islam, merupakan salah satu ciri kepribadian sejarah umat Islam.
Meski kini pada umumnya masyarakat lebih banyak menggunakan kalender masehi, namun umat muslim jangan pernah melupakan Tahun Baru Hijriyah sebagai bentuk cinta kita kepada agama Islam dan Rasulullah ﷺ.
BACA JUGA: Keutamaan Saling Memaafkan di Hari Raya Idul Fitri
Maulid Nabi Muhammad
Hari besar agama Islam selanjutnya adalah Maulid Nabi Muhammad ﷺ. Hari ini merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Peringatan ini jatuh pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah dalam penanggalan hijriyah atau 20 April 571 dalam penanggalan masehi.
Peringatan hari Maulid Nabi merupakan bentuk penghormatan umat Islam di dunia atas kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad ﷺ. Di Indonesia, mayoritas penduduknya memperingati Maulid Nabi dengan cara memperbanyak shalawat dan mengadakan tabligh akbar. Meski begitu, ada pula yang memperingati hari ini dengan tradisi di daerahnya masing-masing.
Isra Miraj
Hari besar agama Islam ketiga adalah Isra Miraj, peristiwa fenomenal yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ atas izin Allah SWT. Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad ﷺ diangkat ke langit untuk menerima perintah kewajiban shalat fardhu 5 waktu sehari. Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab penanggalan Hijriyah.
Idul Fitri
Hari besar agama Islam selanjutnya adalah Idul Fitri yang disebut juga sebagai hari kemenangan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan Hari Raya Idul Fitri menjadi momen kemenangan karena Idul Fitri merupakan puncak dari ibadah puasa Ramadhan yang dilakukan selama sebulan penuh.
Idul Fitri berasal dari kata “Ied” yang artinya kembali dan “fitri” berarti suci, bersih dari segala dosa. Karena itu, Hari Raya Idul Fitri sebaiknya kita manfaatkan sebagai momen untuk menyucikan diri dari segala dosa. Di hari ini ditandai dengan saling bermaaf-maafannya antara kaum muslimin. Momen Idul Fitri sebaiknya dimanfaatkan untuk menyambung silaturahmi dengan saudara seiman dan orang-orang terkasih.
Hari Raya Idul Fitri ditandai juga dengan bergemanya takbir di penjuru dunia. Umat muslim pun disunnahkan menjalankan shalat Ied. Idul Fitri diperingati setiap tanggal 1 Syawal pada penanggalan tahun Hijriyah.
Idul Adha
Hari besar agama Islam terakhir yang akan kita bahas adalah Hari Raya Idul Adha. Idul Adha atau juga sering disebut hari raya kurban, jatuh pada setiap tanggal 10 bulan Zulhijah. Hari Raya Idul Adha merupakan momen peringatan atas peristiwa kurban yang dilakukan Nabi Ibrahim.
BACA JUGA: Bagaimana Hukum Muslim Memberikan Ucapan Selamat atas Hari Raya Agama Lain?
Kala itu, dengan keimanan dan ketakwaaan yang luar biasa, Nabi Ibrahim rela mengorbankan putranya, Ismail (yang kelak menjadi Nabi), untuk menjalankan perintah Allah SWT. Namun ketika akan menyembelih Nabi Ismail, Nabi Ibrahim akhirnya hanya menyembelih seekor domba setelah Allah SWT menggantinya.
Pada hari raya Idul Adha, umat Islam di dunia berkumpul pada pagi hari untuk melaksanakan shalat Ied, sama seperti ketika merayakan Idul Fitri. Namun bedanya, setelah melakukan shalat ied, umat Muslim melaksanakan syariat selanjutnya dengan melakukan penyembelihan hewan kurban sebagaimana yang dilaksanakan Nabi Ibrahim dan juga Nabi Muhammad ﷺ.
Hewan kurban yang sudah disembelih pun dagingnya dibagikan kepada semua kaum muslimin yang berada di sekitar. Selain disyariatkan, penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kurban ini merupakan bentuk nyata dalam usaha mempererat tali silaturahim antara sesama kaum muslimin. Hal ini penting dilakukan demi “memperkokoh bangunan” umat Islam di seluruh lapisan.
Itulah lima hari besar agama Islam yang patut diperingati dan dirayakan kaum muslimin di dunia khususnya di Indonesia. []