UNGKAPAN mesra, kata-kata romantis, sanjungan, dan pujian kekaguman pada pasangan, menjadi bagian penting dalam kemesraan rumah tangga.
Ini bentuk apresiasi untuk merekatkan hati, menguatkan kebersamaan, dan memupuk kemesraan.
Ungkapan cinta pada pasangan adalah sarana untuk menguatkan ikatan perasaan. Sehingga dengannya, suami istri merasa istimewa di hadapan pasangannya.
Mari kita simak penuturan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam bukunya yang berjudul Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Rekreasi Orang-orang Dimabuk Rindu. Beliau mengatakan, “Allah menjadikan kesenangan dari keberadaan seorang istri. Andaikan penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentu yang tidak memiliki keelokan tidak akan dianggap baik sama sekali. Cinta itu akan cepat lenyap dengan lenyapnya sebab.”
Berarti, mencintai istri atau suami harus dengan sebab (alasan) yang abadi. Apa sebab abadi itu?
Lillah, tulus karena Allah. Dengan begitu akan tampak jelas betapa manis, baik, cantik, dan menariknya pasangan kita.
Yang terpancar dari raut mukanya bukan semata-mata karena keelokan fisik belaka, tapi pesona jiwa memancar darinya.
Maka suami istri yang menghadirkan Allah dalam hatinya, dalam mencintai pasangannya, akan menambah kemesraan dalam hidupnya.
Saat memandang wajah kekasih, terasa tenteramlah jiwanyanya, tenang hatinya, lembut perangainya, ceria suasananya, optimis dampaknya, dan semangat bawaannya. Tentu semakin dekat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mari padukan antara kecantikan lahir dan kecantikan jiwa menjadi satu kesatuan yang utuh. Mencintai pasangan dengan menghadirkan Allah di dalam hati.
Mari syukuri nikmat karunia dari Ilahi. Istriku, jadikan aku yang tertampan di hatimu. Lalu, biarlah engkau menjadi yang tercantik di hatiku.