JAGA AGAMAMU ! JANGAN SAMPAI MURTAD TANPA SADAR

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ – ١٠٢
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. (QS. Ali-Imran : 102)
Allah telah mengingatkan orang-orang yang beriman agar terus menerus menjaga agamanya dengan meningkatkan ketaqwaannya sampai ajal menjemput. Kondisi seseorang di akhir hayatnya, apakah khusnul khatimah (akhir yang baik) ataukah suul khatimah (akhir yang jelek) merupakan penentu kehidupan berikutnya di akherat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)
Iblis telah bersumpah dan bertekad untuk mencari kawan menjadi penghuni neraka dengan cara menyesatkan manusia. Allah Swt berfirman tentang iblis :
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ – ٨٢ اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ – ٨٣
(Iblis) menjawab, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” (QS. Shaad : 82-83).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam telah mengingatkan bahwa kehidupan dunia penuh dengan fitnah, bisa jadi seseorang dipagi hari beriman, dan sore hari telah kafir, atau sebaliknya. Terlebih lagi di zaman sekarang, banyak sekali sebab-sebab seorang lepas dan keluar dari agamanya, bahkan banyak yang tidak sadar.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا.رواه مسلم
“Bersegeralah beramal sebelum munculnya fitnah yang datang bagaikan potongan-potongan malam yang gelap, seseorang dipagi harinya beriman dan disorenya telah menjadi kafir, atau sorenya masih beriman dan pagi harinya telah menjadi kafir, menjual agamanya dengan gemerlap dunia.” [HR.Muslim].
Karena itu mawas diri dan menjaga diri menjadi kewajiban kita agar terhindar dari sebab-sebab kekufuran
(Buku Asy-syaikh Al ’Allamah DR. Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al Fauzan)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *