Pertanyaan:
Bagaimana sikap seorang muslim jika dia berhadapan dan mendengar langsung ada orang yang menghina agama Islam baik itu terkait adzan, sholat, ataupun Rasulullah (ﷺ)?
(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)
Jawaban:
Bismillah..
Sebagaimana yang diketahui, bahwa perbuatan menghina agama Islam dan yang terkait dengannya, bila ia seorang muslim maka ia telah murtad dan termasuk dosa besar. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Katakanlah: apakah dengan ayat-ayat Allah dan Rasul-Nya, kalian berolok-olok? Tidak perlu minta maaf, kalian telah kafir setelah sebelumnya beriman” (QS. At Taubah: 65-66).
Seperti kemungkaran pada umumnya, bila terjadi di depan kita hendaknya kita menghentikan kemungkaran tersebut bila mampu untuk mengubah atau menghentikannya, bila tidak mampu maka kita tinggalkan dia dan tidak berdiam di situ. Sabda Rasulullah sallahu alaihi wasallam:
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” [HR. Muslim, no. 49]
Berikan nasihat bila mampu, siapa tahu ada perubahan dan nasihat dari apa yang terjadi. Berikan cara yang bijak dan baik, bila memungkinkan bisa dilaporkan kepada pihak berwajib/terkait jika dirasa bermanfaat atau bila semakin menjadi jadi maka tinggalkanlah dia dan tidak terjebak dengan kemarahan dan kekerasan yang tidak layak.
Karena seorang yang bodoh malah akan membalas dengan sesuatu yang lebih jelek. Sebagaimana firman Allah ta`ala,”
خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلين. (الأعراف : 199)
Artinya : “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” [QS Al-A’raf : 199]
وَلَا تَسُبُّوا۟ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا۟ اللَّهَ عَدْوًۢا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِم مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.”
[Surat Al-An’am Ayat 108]
Maka, lakukan amar makruf nahi mungkar secara optimal, dengan bijak dan tahapan yang baik, sebagaimana yang telah diperlihatkan oleh Rasulullah (ﷺ) ketika agama dan dakwah Islam dihina.
Wallahu a`lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Selasa, 16 Syawal 1443 H/ 17 Mei 2022 M