KEWASPADAAN DAN KESELAMATAN UMMAT

Kewaspadaan adalah jalan awal bagi ummat Islam untuk mencapai keberhasilan. Secara internal kewaspadaan adalah untuk keselamatan diri agar terhindar dari berbuat kesalahan. Adapun secara external adalah agar setiap diri dan komunitas Islam bisa bertahan dari ancaman luar. Empat pilar kewaspadaan adalah iman, ilmu, sabar dan sholat, yang berpadu menjadi kekuatan untuk menghadapi ancaman godaan setan dari  jenis jin dan manusia.

Pertama, iman adalah tali penghubung ummat Islam kepada Allah. Dzikir dan do’a serta menjalani syariat-Nya adalah jalan mendekatkan diri untuk menjemput pertolongan-Nya (Qs 33:41; 41:36). Iman akan menjadi penangkal tipuan setan yang menjadikan perbuatan dosa terasa indah, karena dipoles dengan imbalan harta, jabatan dan aneka pujian (Qs 3:14). Iman akan mengingatkan bahwa semua amal akan dipertanggungjawabkan kelak di hari perhitungan. Dalam kehidupan di masyarakat yang lebih luas, iman akan menimbulkan kasih sayang yang menumbuhkan rasa persaudaraan dan persatuan sebagai kewaspadaan menghindari perpecahan (Qs 3:103).

Kedua, kepahaman ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ayat kauniyyah akan menjadi cahaya kewaspadaan untuk membedakan yang haq dan yang batil. Secara internal, ilmu akan menimbulkan rasa takut bagi pemiliknya untuk berbuat kesalahan (Qs 35:28). Dengan ilmunya, orang yang mengaku Islam akan malu menodai keluhuran nilai islami dengan kebohongan yang diada-adakan. Bila itu masih ada, ingatkan mereka yang masih bisa mendengar, dan jauhi mereka yang sudah tuli dari peringatan (Qs 6:70). Namun jangan balas kezaliman mereka dengan kezaliman pula, tapi gunakan ketegasan dalam menghadapinya. Dalam suasana damai, para ahli ilmu akan menebarkan kasih sayang dan pertolongan kepada siapapun yang membutuhkan. Dalam menghadapi ancaman, cahaya ilmu menjadi ‘detector’ keberadaan praktek kemusyrikan yang berlindung di belakang kebudayaan; atheisme dan materialism yang menggunakan payung liberalisme dan kebebasan; komunisme yang menggunakan strategi adu domba untuk merebut kekuasaan dengan gaya totaliternya. Sebagai kewaspadaan, maka gunakan ilmu dengan cerdik untuk meraih keselamatan dan keadilan.

Ketiga dan keempat adalah kewaspadaan dengan sabar dan sholat. Allah senantiasa memberi jalan pertolongan melalui sabar dan shalat (Qs 2:45 & 153). Kesabaran dalam perjuangan menegakkan aqidah dan kebenaran, baik dalam kelapangan maupun kesulitan akan menghadirkan pertolongan Allah dan kemenangan (Qs 3: 124-126; 146). Adapun shalat adalah sarana berhubungan dengan Allah yang membawa ketenangan (Qs 13:28). Sholat merupakan syariat kewaspadaan pribadi untuk menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar (29:45). Sabar dan sholat akan menjauhkan diri dari pengaruh buruk hawanafsu yang membawa amarah dan sifat ketergesaan.

Itulah dasar-dasar kewaspadaan sebagai bentuk syukur atas nikmat iman dan Islam. Semoga Allah memudahkan ummat Islam untuk mempu menjalaninya sehingga bahaya akan digantikan dengan keselamatan dan kejayaan, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Aamiin.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *