5 Hikmah dan Manfaat Menuntut Ilmu bagi Muslim, Rugi jika Tidak Tahu

Jakarta – Menuntut ilmu merupakan usaha yang terpandang baik di mata manusia maupun Allah SWT. Seseorang yang menuntut ilmu memiliki kedudukan yang tinggi. Maka dari itu, hikmah dan keutamaan menuntut ilmu bagi muslim sangatlah banyak.
Disebutkan dalam buku 1100 Hadits Terpilih oleh Muhammad Faiz Almath, hukum menuntut ilmu bagi muslim adalah wajib sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Bacaan latin: Tholabul ‘ilmi faridhotun ala kulli muslim

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Muslim)

Ilmu pun merupakan salah satu amalan manusia yang utama sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tanbihul Ghafilin bahwa di dunia ini, amalan yang utama mencakup tiga hal yakni:

-Menimba ilmu, karena dengannya seseorang dapat menjadi kekasih Allah SWT
-Berjihad, karena dengan begitu seseorang dianggap sebagai waliyullah
-Mencari kehidupan, karena pengusaha yang takwa kepada Allah adalah Shiddiqullah

Manfaat dan Hikmah Menuntut Ilmu

Semakin luasnya ilmu pengetahuan seseorang, harusnya membuat dirinya menjadi hamba yang takut kepada Tuhannya. Ilmu tersebut dapat menjadikan dirinya merasa bahwa tidak ada yang bisa melebihi kuasa Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Faathir ayat 28 yang berbunyi:

وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلْأَنْعَٰمِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Arab latin: Wa minan-nāsi wad-dawābbi wal-an’āmi mukhtalifun alwānuhụ każālik, innamā yakhsyallāha min ‘ibādihil-‘ulamā`, innallāha ‘azīzun gafụr

Artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Memudahkan Jalan Seseorang Meraih Surga

Keberkahan dari menuntut ilmu bisa membuat seseorang lebih mudah meraih surga-Nya. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut:

Dari Abu al Darda ra mengatakan: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga, dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya kepada pencari ilmu, karena rida terhadap apa yang ia perbuat.

Sesungguhnya, penghuni langit dan bumi sampai ikan-ikan di laut pun memintakan ampun bagi orang yang berilmu. Keutamaan seorang berilmu dibandingkan ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama dibandingkan semua bintang-bintang. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapatkan bagian yang banyak.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Pahala Ilmu yang Diajarkan Mengalir Selamanya

Seseorang yang membagikan ilmunya kepada orang lain akan mendapatkan pahala yang mengalir terus meski ia sudah wafat. Dari sahabat Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila anak adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Derajatnya Diangkat oleh Allah SWT

Ilmu membuat seseorang memiliki derajat yang berbeda di depan manusia maupun Allah SWT. Hal tersebut dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلْأَنْعَٰمِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Arab latin: Wa minan-nāsi wad-dawābbi wal-an’āmi mukhtalifun alwānuhụ każālik, innamā yakhsyallāha min ‘ibādihil-‘ulamā`, innallāha ‘azīzun gafụr

Artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Memiliki Kualitas Berbeda di Mata Allah SWT

Selain diangkat derajatnya, seseorang yang sungguh-sungguh menuntut ilmu karena Allah SWT maka kualitas dirinya berbeda dengan manusia lainnya yang malas menuntut ilmu. Allah SWT berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Bacaan latin: Qul hal yastawillażīna ya’lamụna wallażīna lā ya’lamụn, innamā yatażakkaru ulul-albāb

Artinya: …Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az Zumar: 9)

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *